Judul Buku:
Sepatu Dahlan
Penulis :
Khrisna Pabichara
Penerbit:
Nourabooks
Perjalanan
hidup seorang Dahlan Iskan, mantan menteri bumn kita. Masa kecilnya ia habiskan
ditengah kemiskinan yang dilalui dengan bahagia. Cita-citanya satu waktu itu,
sepatu dan sepeda. Ia bekerja apa saja yang mungkin dikerjakan. Nguli nyeset,
menggembala domba, nguli nandur dan sederet pekerjaan orang desa lainnya. Namun
keinginannya terhadap dua barang itu tak serta-merta dapat terpenuhi. Ada saja
kebutuhan lain yang lebih mendesak dari pada sepatu dan sepeda yang harus
dipenuhi. Jadilah ia tak bersepatu bahkan hingga masuk Aliyah.
Lapar
adalah penderitaan biasa yang bisa
dikendalikannya. Terlebih sejak ibunya meninggal. Tak ada lagi yang menyiapkan
makanan. Namun kali ini mmemang bukan hanya karena tak ada yang menyiapkan,
melainkan yang harus disiapkan memang tak ada. Semua itu ia lalui dengan sabar
bersama bapak dan adiknya, zain.
Kisah
asmarapun tak luput mewarnai masa lalu Dahlan. Aisha, perempuan yang disukai
dan juga menyukainya, namun tak ada yang berani memulai. Aisha memintanya untuk
berjanji bertemu lagi tiga tahun setelah lulus aliyah, setelah mereka berdua
menjadi sarjana muda. Mereka? Itu berarti dahlan juga harus kuliah. Hal yang
bahkan tak terbayangkan hingga surat dari aisha itu terbaca.
Dahlan tak bisa
menjanjikan apa-apa, hanya menegarkan hati sembari merapal mantra “semoga”, dan
berharap mantra itu mustajab untuk mengembalikan ‘yang pergi’ dan memulangkan
‘yang lupa’.
Kondisi
hidup, kemiskinan, watak keras bapak, dan pedihnya kehilangan menempa dahlan
menjadi Dahlan Iskan yang kita kenal sekarang. Sosok rendah hati yang bijaksana
itu. Kisahnya hidupnya menginspirasi. Bahwa, sekali lagi, kemiskinan tak cukup
tangguh untuk mengalahkan tekad mencapai mimpi-mimpi kita.
Satu lagi,
berhentilah merawat luka...
Menunggu kelanjutan serial buku ini.
BalasHapusSurat Dahlan :)
BalasHapus