Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

by 21.57 0 komentar






Judul buku: Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pusaka Utama

Ibu pergi untuk mengajarkan sesuatu. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pegertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Kami kecil sekali saat ibu pergi. Gemetar menatap gelapnya masa depan. Takut bercermin pada masa lalu yang getir. Ibu benar, tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami..... Dan kami akan menerima.

Itulah kalimat-kalimat yang melucur dari hati yang paling dalam seorang Dede tepat 8 tahun setelah sang ibu meninggal dunia. Meninggalkannya dan Tania, kakak perempuannya tepat disaat janji-janji masa depan itu datang. Saat kehidupan keluarga itu mulai membaik.

Hidup Tania terus berkembang pesat sepesat pertumbuhan perasaannya pada malaikat penolongnya, Danar. Perasaan yang entah layak atau tidak untuk seorang anak yang dijanjikan masa depan yang lebih baik oleh seorang lelaki dewasa.  Perasaan yang pertama kali muncul saat umurnya 11 tahun, saat diapun tak tahu perasaan macam apa itu.

Seiring berjalannya waktu Tania tak kuat lagi memendam perasaan hingga nyaris mengacaukan pernikahan Om Danar dengan Tante Ratna. Untung hal itu berhasil ia urungkan. Mungkin benar, orang yang memendam perasaan seringkali terjebak  oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.

Sampai akhirnya ia tahu teka-teki itu, teka-teki yang meluruhkan hatinya. Entah apa yang dipikirkan malaikat peenolongnya itu dengan menyembunyikan perasaan nya pada Tania dan memilih menikah dengan wanita lain tepat saat ia sempurna tahu bagiamana perasaannya pada Tania.
Novel dengan ending menyebalkan. Tapi rangkaian katanya membius siapa saja yang membacanya. Biarlah setiap pembaca menyimpulkan dan mengambil sendiri pemahaman-pemahaman itu.

warnakata

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar