Seperti biasa, awal tahun ajaran baru, Masa Orientasi Siswa (MOS) kembali menjadi perbincangan. Setiap hari berbagai media ramai membahas isu ini. Hingga akhirnya, tahun ini, 2015, ada siswa SMP bernama Evan yang meninggal diduga akibat MOS. Benar tidaknya kabar itu? Masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang. Satu lagi noda MOS tercipta.
Tapi saya tak akan membahas benar tidaknya Evan meninggal karena MOS, bukan ranah saya. Saya hanya akan ikut beropini sebagai seseorang yang pernah mengalami MOS yang lumayan aneh.
Topi
dari keranjang plastik, papan nama berbentuk buah, balon warna abu-abu yang pas
waktu itu kok ya susah dicari, adalah sebagian kecil dari perlengkapan yang
harus dibawa saat MOS. Yang bikin aneh itu menurut saya lebih pada penugasan
harian untuk membawa makanan atau minuman setiap harinya yang jenis nya tak
pernah diberi tahu. Kita hanya diberi clue, yah semacam teka-teki gitu lah. Dan
itu beneran bikin pusing. Bagaimana tidak, kita hanya punya waktu semalem untuk
mencari. Bisa bayangkan saya yang rumahnya jauh di desa, yang hanya bisa
mengandalkan angkot ini tentu sulit sekali. Misalnya gini nih, “makanan warnakerajaankecil”
waktu itu saya bingung menebak-nebak apa jawabannya, dan ternyata itu adalah
salah satu merk coklat terkenal di Indonesia. Pasti tahu kan? :D enggak? coba
ditebak lagi deh hehe. Kita-kita siswa baru tak pernah tau deh itu semua
barang-barang buat apa. Yang bawa dikumpulin, yang ga bawa dihukum.
Tak berhenti disitu saja. Siswa baru juga wajib minta tanda tangan ke banyak
senior dan guru. Okelah ini untuk proses mengenali mereka, apalagi yang guru
memang berasa manfaatnya. Tapi yang buat minta tanda tangan sang senior ini
lho, susahnya pake banget. Pake dikerjain dulu. Suruh ngerayulah, suruh
cari-cari semutlah, dan hal-hal aneh lain.
Setelah
saya renungkan kegiatan-kegiatan itu, sepertinya memang tak berpengaruh sama
kelanjutan pendidikan saya disekolah itu, kecuali pengetahuan letak-letak ruang
sama nama-nama sebagian kecil guru. Yang lainnya? nothing. Yang tersisa adalah
malu kalau ketemu kakak kelas yang dulu dirayu. Satu lagi, MOS waktu itu bener-bener nguras dompet banget nget nget. Saat saya jadi senior, saya
baru tahu kalau itu semua hanya tradisi warisan turun temurun. Semacam adat
gitu. Katanya sih buat ngelatih mental, ngelatih mental apa ngerjain maksimal?
Sudah
saatnya MOS yang kontennya aneh-aneh dan tak ada hubungannya sama sekali dengan
pendidikan ini dirubah. Kegiatan ini perlu dikembalikan ke jalannya yang lurus.
Sesuai tujuannya. Tentu saja ini perlu kerjasama pihak-pihak terkait. Harus ada
benar-benar diawasi kegiatan ini supaya tak jadi aji mumpung senior buat
ngerjain siswa baru.
Baiklah,
yang sudah ya sudah, semoga kita semua mau belajar dari pengalaman MOS tahun ini
dan tahun-tahun sebelumnya. Tahun depan? semoga MOS nya kembali ke jalan yang
lurus dan jadi asyik ya terutama buat
siswa baru. ^^
Agen Judi Online
BalasHapusAgen Judi
Agen Judi Terpercaya
Agen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi Skor PARIS SAINT GERMAIN VS TROYES 28 November 2015
Prediksi Skor PEC ZWOLLE VS AJAX AMSTERDAM 29 November 2015