Muslimdaily.net- Pendiam, pemalu, kurang bersosialsasi, suka menyendiri, tak pandai berbicara didepan umum, adalah hal-hal yang identik dengan seorang introvert. Selama ini banyak anggapan yang mendiskreditkan orang-orang introvert. Benarkah kepribadian introvert itu salah?
Istilah introvert pertama kali diperkenalkan oleh tokoh ilmu psikologi yang bernama Carl Jung. Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi.
Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam.
Selama ini introvert dianggap hal yang tak baik. Padahal, dunia sebenarnya juga membutuhkan manusia introvert yang juga dapat berkarya semaksimal manusia extrovert. Steve Wozniak, salah seorang pendiri Apple, mengungkapkan bahwa ia tak akan menjadi seorang ahli komputer apabila dia tidak berdiam diri di rumah. Nabi Muhammad juga pergi dalam kesendirian untuk mendapatkan ‘jawaban’.
Kita harus memahami bahwa introvert bukan tentang masalah bahwa dia tidak bisa bersosialisasi. Bukan berarti seorang introvert selalu memiliki sifat pemalu. Ini hanya permasalahan tentang bagaimana seseorang merespons sebuah rangsangan atau stimulasi.
Jika seorang ektrovert mendambakan interaksi sosial, introvert lebih nyaman ketika merasa sendiri. Susan Cain, penulis The Power of Introverts Ia a World that Can’t Stop Talking, meneliti bahwa talenta kita berada di zona atau area yang dapat menstimulasi kita dengan tepat. Sebenarnya, setiap individu tidak bisa dikategorikan murni introvert atau extrovert. Kita harus berada diantara keduanya, kita butuh keseimbangan.
Berikut 10 mitos salah tentang orang introvert:
- Orang introvert selalu pemalu.
- Orang introvert tidak bisa sukses.
- Orang Introvert tidak mampu bersosialisasi.
- Orang Introvert tidak bisa berteman.
- Orang Introvert tidak bisa menjadi pemimpin.
- Orang Introvert berkepribadian negatif.
- Orang Introvert tidak bisa bicara di depan umum.
- Orang Introvert tidak suka bersenang-senang.
- Orang Introvert kurang percaya diri.
- Orang Introvert layak disembuhkan.
Memang benar, kita harus belajar bekerja sama. Namun, kita juga harus belajar bagaimana bekerja sedirian. Kita harus memberikan kebebasan bagi seorang introvert, kebebasan dalam mencari solusi kreativitas dengan caranya sendiri. Introvert dan extrovert harus disejajarkan dalam panggung yang sama.
Ada beberapa cara untuk peduli pada mereka yang introvert. Seperti;
- Hargai privasinya
- Jangan mempermalukanya didepan umum
- Biarkan dia mengamati dulu situasi barunya
- Beri dia waktu berpikir, jangan meminta jawaban instan
- Jangan menyela bicaranya
- Beri dia peringatan untuk perubaahan yang lebih baik dalam hidupnya.
- Beri mereka peringatan 15 menit sebelum waktu usai untuk menyelesaikan apapun yang mereka kerjakan.
- Tegur dia secara pribadi, jangan di forum.
- Ajarkan skill baru secara privat
- Bantu ia menemukan satu teman terbaik yang memiiki kemampuan dan ketertarikan yang sama.
- Jangan tekan dia untuk menemukan banyak teman.
- Hargai ke-introvertannya, jangan memaksanya menjadi extrovert.
Nah…, masih memandang rendah sifat introvert? Padahal sejatinya Allah menciptakan setiap manusia itu unik, temukan saja keunikan diri kita apa, lalu kita maksimalkan potensi itu untuk menghebatkan diri kita.
Sukses tidak selalu harus dengan jalan menjadi orang ekstrovert, karena dengan menjadi orang introvert pun sukses tetap bisa diraih. Tetaplah bangga menjadi diri sendiri sehingga itu dapat menjadi jalan menemukan kelebihan diri kita walau kita orang yang introvert.
Referensi:
Aditya, Wahyu. 2013. Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati. Yogyakarta: Bentang.
Puspa, Rena. 2015. benarkah sifat introvert itu sebuah kekurangan. http://annida-online.com
*Mahasiswi Pendidikan Ekonomi Akuntansi di Universitas Negeri Semarang
0 komentar:
Posting Komentar