Taqobbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima amalku
dan amalmu. Doa terbaik yang sebaiknya tak terlewatkan ketika lebaran tiba.
Seperti lebaran sebelumnya, semuanya nyaris sama. Diawali dengan iklan sirup yang makin gencar, lalu diikuti mudik yang diwarnai macet dan beberapa kecelakaan lalu lintas, untuk kemudian sampai pada hari yang ditunggu-tunggu untuk melepas kerinduan dan memperkuat tali silaturahim yang setahun belakangan dibiarkan agak kendor bahkan nyaris putus atas nama kesibukan.
Seperti lebaran sebelumnya, semuanya nyaris sama. Diawali dengan iklan sirup yang makin gencar, lalu diikuti mudik yang diwarnai macet dan beberapa kecelakaan lalu lintas, untuk kemudian sampai pada hari yang ditunggu-tunggu untuk melepas kerinduan dan memperkuat tali silaturahim yang setahun belakangan dibiarkan agak kendor bahkan nyaris putus atas nama kesibukan.
Pernak-pernik lebaran juga masih sama. Broadcast message
minta maaf, ketupat, opor ayam, baju baru, dan yang paling penting, takbir
menggema seantero kampung, dijalan-jalan desa sampai kota, dan mungkin karnaval
malam takbiran.
www.harianlampung.co.id |
Lebaran itu momen kembali ke fitri, kembali ke fitrahnya manusia. Dan untuk itu maaf adalah kata yang paling sering terucap setelah takbir. Namanya juga manusia yang merupakan makhluk sosial, kita pasti pernah punya kesalahan kepada orang lain yang mungkin menjadikan dosa mampir ke catatan amal kita. Jika kita punya kesalahan kepada Allah, maka kita cukup bertaubat kepada Allah swt. Namun jika kita punya kesalahan kepada manusia, untuk mendapatkan maafnya Allah, kita harus meminta maaf dahulu pada orang yang kita sakiti. Maka jadilah momen lebaran sebagai hari kembali ke fitri, kembali suci.
Kalau di desa, lebaran disibukkan dengan aktivitas
berkunjung ke tetangga-tetangga sekampung. Bersilaturahim, bermaaf-maafan.
Namun ada sedikit keanehan yang saya
rasakan disini. Terutama pada orang perantauan (termasuk saya) yang bahkan pulang
setahun sekali saat lebaran. Mereka tak lepas juga dari aktivitas berkunujung
dan bermaaf-maafan ke orang sekampung. Jadi setiap hari kita hidup diperantauan
yang notabene banyak bikin salah dengan orang-orang di perantauan, minta
maafnya ke orang-orang dikampung yang juga setahun sekali bertemu. Bahkan malah ada yang baru ketemu di rumah
tetangga pas kebetulan silatuahim bareng, eh minta maaf juga. Padahal kenal
juga enggak.
Nggak salah sih sebenarnya, tapi aneh aja :D. Tapi okelah, berarti fungsi mempererat silaurahim-lah yang jadi poinnya.
Akhirnya, meski sibuk bermaaf-maafan di kampung, jangan lupa bermaaf-maafan juga pada orang-orang yang sehari-hari beraktivitas bersama kita. Tak apa lewat medsos jika memang tak bisa bersua. Dan yang terpenting, menata hati untuk memberikan ruang seluas-luasnya untuk menerima kesalahan orang lain yang pernah dan terlanjur terjadi. Minta maaf setulus mungkin, memaafkan seikhlas mungkin. Memaafkan boleh jadi sulit luar biasa, tapi justru itulah sumber kedamaian dihati.
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Taqobbalallahu minnawa minkum. Minal Aidin wal Faidzin... J
Nggak salah sih sebenarnya, tapi aneh aja :D. Tapi okelah, berarti fungsi mempererat silaurahim-lah yang jadi poinnya.
Akhirnya, meski sibuk bermaaf-maafan di kampung, jangan lupa bermaaf-maafan juga pada orang-orang yang sehari-hari beraktivitas bersama kita. Tak apa lewat medsos jika memang tak bisa bersua. Dan yang terpenting, menata hati untuk memberikan ruang seluas-luasnya untuk menerima kesalahan orang lain yang pernah dan terlanjur terjadi. Minta maaf setulus mungkin, memaafkan seikhlas mungkin. Memaafkan boleh jadi sulit luar biasa, tapi justru itulah sumber kedamaian dihati.
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Taqobbalallahu minnawa minkum. Minal Aidin wal Faidzin... J
Magelang, 3 Syawal 1347H/8 Juii 2016M
0 komentar:
Posting Komentar