Mati itu....

by 22.51 0 komentar


Judul buku : Psikologi Kematian
Penulis        : Komaruddin Hidayat
Penerbit      : Hikmah (PT. Mizan Republika)

Jika kita bisa secara intens menghayati dan memberi makna, maka setiap hari adaah hari kelahiran dan juga hari kematian maka setiap hari kita melakukan pesta tasyakuran dan doa pertaubatan pada Allah swt.
Sungguh manusia terlalu lemah sebagaimana tergambar sewaktu tidur. Kita tidak mampu menguasai diri kita sendiri. Bahkan kita tak sanggup menentukan judul mimpi kita. Every day is your birthday. Be cheerful and let’s share happines.
Merenungkan makna kematian tidak berarti lalu kita pasif. Sebaliknya, justru lebih serius menjalani hidup, mengingat fasilitas umur yang teramat pendek. Ibarat orang lomba lari, maka ia akan berpacu karena adanya batas waktu dan garis finish.
*quotes
Suatu hari sahabat Ali bertanya pada muridnya, “Kalau ditangn saya ada uang sepuluh dirham lalu saya sedekahkan tiga dirham, berapa sisa uang say?”
“Masih tujuh  dirham,” jawabnya.
“Salah,” sahut Ali “yang benar uang saya masih tiga dirham, karena yang saya sedekahkan itulah yang sudah pasti tercatat sebagai amal saleh, sedangkan yang lainnya belum pasti”
*
Ya Allah, Engkau pencipta kehidupan dan kematian. Dalam genggaman-Mu nasib dari kami dan semesta ini. Tanpa bimbingan dan petunjuk-Mu apa makna dan tujuan hidup ini. Terlalu sedikit yang kami ketahui tentang rahasia berlapis-lapis kehidupan yang Engkau ciptakan.
Ya Allah, bukalah hati kami, pikiran kami, teinga kami, mata kami, untuk bisa menatap dan menerima anugerah hidayah dan cahaya kasih-Mu sehingga kami selalu istiqomah, optimis dan produktif dalam menjalani kehidupan ini. bimbinglah hati dan pikiran kami agar kami bisa menjadikan semua desah nafas dan langkah kaki sebagai dzikir dan sujud kepada Mu. Agar kami selalu merasa khusyu bersujud diatas sajadah panjang, terbentang sampai ke pintu kematian.
Ya Allah dengan kasih dan pertolonganmu, bimbing dan tunjuilah kami untuk mensyukuri nikmat kehidupan dan kemerdekaan yang Engkau anugerahkan dengan iman yang kokoh, pikiran yang cerdas, hati yng suci dan amal kebajikan yang tak pernah henti.
Ya Allah, ketika suatu saat ajal tiba, jadikanlah hari itu sebagai hari wisuda kami mengakihri jadwal hidup di dunia tempat bertanam untuk bekal perjalananku lebih lanjut. Teetapanlah dan dan kecintaanku pada-Mu. Anugerahkanlah kami keturunan dan teman-teman yang saleh dan bijalk. Dengan kasih-Mu semoga di kampung akhirat nanti kami Engkau masukkan dalam komunitas para anbiya dan syuhda meski pada barisan paling belakang.

warnakata

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar