Judul
buku : Psikologi Kematian
Penulis : Komaruddin Hidayat
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Republika)
Jika kita bisa secara intens menghayati
dan memberi makna, maka setiap hari adaah hari kelahiran dan juga hari kematian
maka setiap hari kita melakukan pesta tasyakuran dan doa pertaubatan pada Allah
swt.
Sungguh manusia terlalu lemah
sebagaimana tergambar sewaktu tidur. Kita tidak mampu menguasai diri kita
sendiri. Bahkan kita tak sanggup menentukan judul mimpi kita. Every day is your birthday. Be cheerful and
let’s share happines.
Merenungkan makna kematian tidak berarti
lalu kita pasif. Sebaliknya, justru lebih serius menjalani hidup, mengingat
fasilitas umur yang teramat pendek. Ibarat orang lomba lari, maka ia akan
berpacu karena adanya batas waktu dan garis finish.
*quotes
Suatu
hari sahabat Ali bertanya pada muridnya, “Kalau ditangn saya ada uang sepuluh
dirham lalu saya sedekahkan tiga dirham, berapa sisa uang say?”
“Masih
tujuh dirham,” jawabnya.
“Salah,”
sahut Ali “yang benar uang saya masih tiga dirham, karena yang saya sedekahkan
itulah yang sudah pasti tercatat sebagai amal saleh, sedangkan yang lainnya
belum pasti”
*
Ya
Allah, Engkau pencipta kehidupan dan kematian. Dalam genggaman-Mu nasib dari
kami dan semesta ini. Tanpa bimbingan dan petunjuk-Mu apa makna dan tujuan
hidup ini. Terlalu sedikit yang kami ketahui tentang rahasia berlapis-lapis
kehidupan yang Engkau ciptakan.
Ya
Allah, bukalah hati kami, pikiran kami, teinga kami, mata kami, untuk bisa
menatap dan menerima anugerah hidayah dan cahaya kasih-Mu sehingga kami selalu
istiqomah, optimis dan produktif dalam menjalani kehidupan ini. bimbinglah hati
dan pikiran kami agar kami bisa menjadikan semua desah nafas dan langkah kaki
sebagai dzikir dan sujud kepada Mu. Agar kami selalu merasa khusyu bersujud
diatas sajadah panjang, terbentang sampai ke pintu kematian.
Ya
Allah dengan kasih dan pertolonganmu, bimbing dan tunjuilah kami untuk
mensyukuri nikmat kehidupan dan kemerdekaan yang Engkau anugerahkan dengan iman
yang kokoh, pikiran yang cerdas, hati yng suci dan amal kebajikan yang tak
pernah henti.
Ya
Allah, ketika suatu saat ajal tiba, jadikanlah hari itu sebagai hari wisuda
kami mengakihri jadwal hidup di dunia tempat bertanam untuk bekal perjalananku
lebih lanjut. Teetapanlah dan dan kecintaanku pada-Mu. Anugerahkanlah kami
keturunan dan teman-teman yang saleh dan bijalk. Dengan kasih-Mu semoga di
kampung akhirat nanti kami Engkau masukkan dalam komunitas para anbiya dan
syuhda meski pada barisan paling belakang.
0 komentar:
Posting Komentar