Kisah Pemuda Pemilik Kapak

by 00.39 1 komentar
Suatu hari Rasulullah sedang bersama-sama sahabatnya. Kemudian seseorang pemuda mendatanginya dan meminta Rasulullah agar memberinya sesuatu. Ia belum makan dan tak ada uang sepeser pun yang dimiliki. Para sahabat pun kaget melihat hal tersebut karena tak biasanya ada yang meminta-minta pada Rasulullah. Rasulullah pun tidak langsung memberi namun justeru bertanya,
“Apa yang kamu punya dirumah sekarang?” Tanya Rasulullah pada pemuda itu.
“Saya hanya memiliki sepotong baju yang sedang saya jemur dan satu buah gelas untuk minum keluarga saya.” Jawab pemuda itu.
“Maka bawalah itu semua kemari” pinta Rasul.
Pemuda itu pun segera kembali ke rumah dan mengambil barang-barang terakhir yang ia miliki itu. Sebenarnya ia bingung dengan perintah Rasul itu. Tujuannya meminta pada Rasul adalah agar kelurganya bisa makan hari itu. Namun diluar dugaan, Rasul malah memintanya mengambil barang terakhir yang dimilikinya. Namun ia memutuskan untuk mematuhi saja perintah Rasul karena ia tak punya pilihan lain.
Pemuda itu  segera menemui Rasulullah lalu menyerahkannya baju dan gelas terakhir yang ia miliki. Kemudian Rasul menawarkan barang itu kepada para sahabat untuk dibeli dengan harga 15 dirham. Sahabat pun terdiam saling melirik satu sama lain, tak ada yang mau membelinya. Rasulullah kemudian  menawarkan kembali dengan harga 10 dirham. Akhirnya salah seorang sahabat bersedia membelinya. Sahabat itu langsung mengambil uang dikantongya  dan menyerahkan pada pemuda itu.  Rasul kemudian menyerahkan baju dan gelas itu pada sahabat yang membelinya.
“Dengan uang itu, pergilah ke pasar dan lakukan sesuatu agar kebutuhan keluargamu tercukupi” Perintah Rasul pada pemuda itu.
Pemuda itu pun berterimakasih dan pamit pergi. Sepanjang perjalanan ke pasar pemuda itu  terus berpikir apa yang akan ia lakukan dengan uang 10 dirham itu.
Satu bulan kemudian Rasul kembali bertemu dengan pemuda itu dijalan. Beliau menanyakan keadaan keluarga pemuda itu sekarang.
“Alhamdulillah ya Rasul, sekarang saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga saya. Uang sepuluh dirham itu saya belikan kapak dan saya gunakan kapak ini untuk bekerja memotong kayu.”
Rasul pun tersenyum. Inilah yang dimaksud Rasul dengan tindakan beliau sebulan lalu. Beliau menginginkan agar seseorang sebaiknya memiliki rasa malu untuk meminta-minta belas kasihan orang. Agar seseorang itu tetap berusaha sekuat tenaga bagaimanapun keadaan dirinya. Dengan bekerja pemuda itu dapat mencukupi kebutuhannya dan tak mengandalkan belas kasihan orang lain.

warnakata

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

1 komentar: