Tentang Mereka yang Harus Bertaruh Nyawa

by 06.51 0 komentar
Picture by: @lingkarkomik
Kemarin, baru saja terjadi peristiwa yang sangat melukai kemanusiaan dan juga hati segenap umat islam di dunia. Iya, penembakan terhadap jemaah sholat Jumat di masjid di kota Christchurch, Selandia Baru (New Zealand), Jumat (15/3/19). Sekelompok orang menyerbu masjid dengan senapan mesin dan menembaki jemaah. Dilansir detik.com setidaknya ada 49 orang tewas, terdiri atas 41 orang di Masjid Al Noor, 7 orang di Masjid Linwood, dan seorang lagi tewas saat dirawat di RS pascapenembakan. Selain itu, ada puluhan korban lain yang masih dirawat di rumah sakit. Kejadian ini menjadi insiden pembunuhan massal terburuk di Selandia Baru selama lebih dari tujuh dekade. 

Peristiwa semacam ini dan bahkan lebih parah juga telah sekian lama terjadi seiring masih memanasnya konflik di Palestina dan Suriah. Nyaris setiap hari kita melihat berita-berita warga muslim tewas ditembak. Data dari sahabatalaqsha.com meyebutkan, dari 11 juta anak yang ada di Suriah, sebesar 28.226 anak dibunuh, 4.469 anak dipenjara dan dihilangkan secara paksa, 176 anak tewas disiksa, 3 juta anak putus sekolah, dan 3.377 anak dipaksa ikut berperang. Sementara itu, wanita-wanita Suriah menghadapi berbagai jenis penyiksaan di penjara rezim karena perlawanan mereka. Ada 13.000 wanita ditawan, 22.900 wanita dibunuh, 300.000 wanita dilukai, dan 7,5 juta wanita mengungsi.

Jadi kebayang ngga gimana rasanya kalau kita berada di negara-negara itu, ditengah-tengah suasana seperti itu. Akankah kita bisa bertahan?

Peristiwa kemarin di Selandia Baru kembali menjadi pengingat bahwa diluar sana ada banyak saudara sesama muslim yang hari-harinya akrab dengan bahaya. Yang hari-harinya bertaruh nyawa untuk melaksanakan ibadah. Semua ini menjadi semacam tamparan bagi saya. Diluar sana, orang mau beribadah saja resikonya mati. Sedangkan kita yang hidup dilingkungan aman, fasilitas ibadah lebih dari cukup, tapi untuk sholat masih sering bilang nanti. L

Jadi mulai sekarang, mari bertekad dan berusaha untuk lebih bersyukur dari biasanya, lebih rajin beribadah dari biasanya, lebih ikhlas beribadah dari biasanya, dan tentu saja lebih banyak berdoa untuk saudara-saudara kita yang sedang diuji diluar sana.

Hasil membaca beberapa sumber:

warnakata

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar