Sekilas tentang Seleksi Beasiswa Pendidikan LPDP

by 02.21 0 komentar
Hallo!
Kali ini aku mau berbagi pengalaman ikut serangkaian seleksi LPDP kemarin. Tadinya nggak kepikiran mau bikin tulisan ini, tapi setelah ada beberapa teman yang nanya soal beasiswa LPDP jadi kepikiran nulis, barangkali bisa bermanfaat bagi teman-teman yang mau apply LPDP juga di periode selanjutnya. Enjoy!

Pict source: https://www.egindo.co
Disclaimer: Tulisan ini sekadar pengalaman pribadi ya, dan setiap peserta seleksi LPDP pasti punya pengalaman masing-masing jadi kalau ada yang beda atau bahkan bertolak belakang harap maklum. Tulisan ini juga bukan panduan pendaftaran LPDP. Untuk panduan, langsung ke link resminya aja https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/

Mari kita mulai...
Honestly, aku awalnya nggak kepikiran buat apply LPDP karena udah jiper duluan. Ya gimana ya, setelah mendengar cerita seleksinya yang super ketat terus liat-liat teman dan kakak kelas yang lolos itu emang kerennya nggak ketulungan, aku kemudian memutuskan untuk tahu diri gitu lho. Jadi, kuputar haluan mantengin info beasiswa lain yang sepertinya tidak semenakutkan LPDP. Tapi nih, beasiswa lain yang kutunggu-tunggu itu tak kunjung membuka pendaftaran, yang buka malah LPDP duluan. Yasudah apa boleh buat dari pada keinginan kuliah ketunda kelamaan, kulihat lah itu persyaratan berkasnya apa aja. Kebetulan aku punya semua berkas itu. Jadi akhirnya kuputuskan daftar LPDP sambil berusaha menguatkan mental, menepis rasa jiper yang tadinya kualibikan sebagai rasa tahu diri itu. Sepertinya tahu diri sama rendah diri beda tipis gaes.

Oke, lanjut ya.

Jadi LPDP itu buka banyak jenis beasiswa. Ada yang buat S2 ada yang buat S3. Itu pun dibagi lagi menjadi beberapa jalur, seperti jalur reguler, afirmasi (afirmasi juga ada macem-macem lagi), prestasi, BUDI, dan banyak lagi lainnya. Setelah pendaftaran resmi dibuka, silahkan teman-teman semua bikin akun LPDP, ada juga panduan resminya dari LPDP. Isi data-data dulu ya..
Nah, kalau udah bikin akun baru kita bahas proses seleksinya.
Seleksi pertama adalah seleksi administrasi. Di seleksi administrasi ini kita harus submit beberapa berkas, tiap jalur beasiswa ada perbedaan persyaratan berkasnya. Secara umum sih ijazah, transkrip nilai, KTP, surat rekomendasi dari dosen atau atasan kalau udah kerja, surat keterangan sehat dan bebas narkoba, surat pernyataan, sertifikat bahasa inggris, proposal studi, dan rencana studi. Nanti surat-suratnya ada formatnya kok dari LPDP. Menurut aku yang harus dipersiapkan jauh-jauh hari adalah sertifikat bahasa inggris ya, TOEFL/IELTS. Skor minimumnya berapa? cek di panduan barangkali sudah berubah. Beda jalur beasiswa juga ada perbedaan skor minimal. Kemudian yang juga perlu dikasih perhatian lebih adalah proposal studi sama rencana studi. Karena ini akan jadi amunisi nanti ketika sampai di tahap wawancara. Jadi, plisss pastikan proposal studi dan rencana studinya oke. Gambaran umum bagian-bagian dari proposal dan rencana studi sudah ada di panduan dari LPDP, jadi ikutin aja. Terus tips bikinnya juga udah banyak bertebaran di google, happy searching!
Nah kalau sudah oke semua berkasnya, tinggal submit. Ingat, jangan jadi deadliners ya teman. Sebisa mungkin hindari hari-hari terakhir, apalagi detik-detik terakhir. Takut servernya down karena banyak yang akses, sama buat antisipasi aja biar kita nggak grusa-grusu. Tips lagi untuk seleksi berkas, pastikan berkas yang disubmit sudah benar-benar sesuai sama yang diminta LPDP. Gausah pake nawar ya, apalagi maksain submit berkas padahal ngga masuk kriteria LPDP karena pasti ditolak nantinya hehe. 
Kalau udah selesai submit berkas, lanjutkan kehidupan teman-teman sambil tunggu pengumumannya. Banyakin doa jangan lupa. Oh iya, sambil nyicil belajar buat SBK ngga ada salahnya loh.

SBK? 
Yap. SBK atau Seleksi Berbasis Komputer adalah tahap seleksi yang ke 2 setelah teman-teman dinyatakan lulus seleksi administrasi. SBK ini adalah seleksi dimana kita harus mengerjakan soal-soal dari LPDP berupa soal TPA (Tes Potensi Akademik) dan EoTS (Essay on The Spot). Susah nggak? susah sih menurut ku, asli! makanya aku bilang harus  beneran prepare. Tapi tenang aja, semua masalah ada solusinya. Teman-teman jangan lupa untuk gabung di grup-grup yang nanti bertebaran di WhatsApp atau Telegram. Nah disana biasanya pada diskusi buat bahas soal baik online maupun kopdar, bahkan ada yang bikin simulasi SBK juga, keren nggak tuh!
Sedikit bahas soalnya, TPA itu isinya soal verbal, numerik, sama analogi waktunyas sekitar 1,5 jam. Terus EOTS-nya dikasih waktu 30 menit. Nanti kita diberi bacaan gitu, terus ikuti aja panduannya suruh nulisin apa, bisa pendapat, bisa solusi, dll. Jadi kita nggak tahu akan dapat topik apa. Biasanya di grup WhatsApp itu juga betebaran topik-topik prediksi yang muncul. Pelajari aja dari sana ya. 
Tips buat SBK, patuhi dress code yang ditentukan, biasanya hitam putih, jangan sampai ada yang disuruh ganti baju dulu ya gara-gara ngga sesuai. Selain ribet capek juga kan. Kemudian,  perhiasan, jam tangan, aksesoris semua disuruh lepas. Malah ada yang ikat pinggang juga suruh lepas hehe. Sebelum masuk ke ruangan kita disuruh simpen barang-barang di loker. Terus jangan lupa juga bawa cemilan sama minum juga. Soalnya nunggunya cukup lama.
Kerjakan soal dengan santai tapi serius. Gimana tuh? wkwk. Ya ngerjainnya yang tenang gitu. Jangan lupa berdoa dulu, dan ingat waktu ya, maksimalin, tapi jangan terlalu lambat juga. Ngerjain soalnya full pake komputer ya gaes, dan begitu kita selesai ngerjain langsung muncul skornya.
Nah soal skor SBK ini, LPDP punya passing grade untuk menentukan lolos tidaknya peserta seleksi. Tapi, passing grade-nya berapa ngga dipublish sama LPDP. Jadi kerjakan semaksimal mungkin pokoknya. Aku nggak bisa bilang berapa passing grade-nya karena memang ngga tau -_-. Intinya, kerjakan semaksimal mungkin aja, terus lanjutkan hidup lagi sambil nunggu pengumuman.

Setelah dinyatakan lolos SKD, selamat datang di seleksi subtansi! Yeay!
Menurutku ini sih yang paling menentukan dan paling greget dibandingkan seleksi sebelumnya. So, ngga bosan-bosan aku bilang, be prepared! 
Sebelum seleksi wawancara, kita akan diminta ngisi borang seputar data diri, data keluarga, seminar dan workshop yang pernah diikuti, prestasi, karya, lalalala banyak banget pokoknya. Ini akan digunakan sebagai bahan wawancara juga nanti. Inget-inget kita ngisi apa aja ya.
Seleksi substansi ini baru bisa dijalani ketika kalian udah lolos verifikasi dokumen (verdok). Jadi, setelah kalian dinyatakan lulus seleksi SBK, kalian akan dapet jadwal verdok, wawancara 1, dan wawancara 2. Jadwal kalian bisa 1 hari ataupun 2 hari untuk itu semua. Misal nih, dulu aku dapet jadwalnya hari pertama cuma verdok aja, lalu baru hari ke 2 nya baru substansi (wawancara 1 dan 2) begitu.
Tips untuk verdok, pastikan kalian membawa semua berkas yang dulu diupload waktu seleksi administrasi ya. Harus berkas yang sama seperti di upload pokoknya. Nah, kalau udah dinyatakan verivied nanti bagian surat pernyataan itu akan di stempel. Surat berstempel ini jangan sampai hilang pokoknya, dijaga. Soalnya akan dipakai nanti apabila kita dinyatakan lolos seleksi substansi.

Seleksi subtansi tahun 2019 ada perubahan dari tahun sebelumnya gaes. Perubahan yang bikin enak kok. Seleksi tahun 2019 ngga ada LGD (Leaderless Group Discussion) kaya di tahun-tahun sebelumnya. Enakkkk kannnn...
Seleksi subtansi tahun 2019 itu terdiri dari dua wawancara. Ada wawancara 1 dan wawancara 2. Wawancara 1 kita akan menghadapi 3 interviewer. Salah satunya ada psikolog. Jadi inget ya, jangan dibuat-buat jawabnya. Apa adanya aja, jujur udah yang terbaiklah pokoknya. Isi dari wawancara 1 ini seputar proposal dan rencana studi kita. Interviewer sudah pegang data kita. Termasuk borang tadi, jadi kemungkinan besar akan ditanya juga tentang apa yang diisi di borang itu. Tiap peserta beda-beda pengalaman disini ya. Ada yang detail banget ditanya tentang rencana studinya, ada yang justru detail di studi sebelumnya, dan banyak lah cerita lainnya. Sedikit cerita, aku kemarin justru lebih banyak ditanya soal skripsi, soal kegiatan S1 ngapain aja. Temanku ada yang di cecar pertanyaan rencana studinya. Ya begitulah kira-kira. 
Tipsnya: 

  1. Pertama, pasti disuruh perkenalan. Nah, perkenalkan diri teman-teman dengan baik, jangan terlalu singkat, jangan juga terlalu panjang, yang penting-penting aja macam nama, tinggal dimana, asal univ, jurusan, sama aktivitas sekarang. Atau kalau mau ditambahin apa gitu juga oke.
  2. Jawab jujur, adakan eye contact dan tentu saja, percaya diri
  3. Kuasai proposal dan rencana studi. Siapkan jawaban atas kemungkinan pertanyaan yang muncul dari sana. 
  4. Kalau bisa nih, teman-teman punya sesuatu yang 'dijual' (dalam arti positif) . Maksudnya kalian punya sesuatu yang pernah dilakukan untuk mendukung studi atau cita-cita kalian nanti. Jadi kan enak kalau jawab pertanyaan, misal, kenapa milih topik tesis ini, atau kenapa nanti mau berprofesi ini, terus kan keren kalau kalian jawab karena berdasarkan pengalaman saya ketika bla bla bla.... Jadi intinya nggak ngomong tok (nggak cuma ngomong), ada buktinya gitu. Curhat sedikit, saya bukan tipe mahasiswa yang bersinar sebenarnya, bukan mapres, gapernah menang lomba. Tapi, saya cukup percaya diri kemarin ketika wawancara karena saya pernah beberapa kali penelitian (diluar skripsi), punya jurnal yang pernah publish, dan sempat beberapa kali ikut conference. Kenapa percaya diri, padahal kalau ngomongin pencapaian mah itu hanya butiran debu ya dibanding mahasiswa kece lainnya. Tapi, kebetulan itu adalah kegiatan-kegiatan yang nyambung sama cita-cita profesi saya kedepan nanti. Saya merasakan betul efeknya. Interviewer tertarik dengan semua itu, langsung di-search jurnal saya, dan alhamdulillah-nya ketemu. Nah dari situlah sepanjang wawancara, mostly, saya hanya ditanya soal penelitian dan kegiatan-kegiatan semasa S1. Eitss, jangan  jiper dulu kalau memang merasa ngga punya pencapaian-pencapaian yang wah, coba inget-inget lagi deh, hal bermanfaat apa yang pernah kalian lakukan? yang ada hubungannya sama cita-cita kalian, hal kecil pun tak masalah. Misal, pengen jadi dosen, setidaknya pernah latihan ngajar, atau pernah penelitian, (skripsi maksudnya?), ya nggak papa sih skripsi, tapi kalian juga harus tunjukin penelitian skripsi saya bermanfaat loh, untuk ini, ini, itu. Intinya gaes, bukan seberapa banyak dan besar pencapaiannya. Tapi sejauh mana pencapaian itu bisa menunjukan potensi kamu dimana. Dari pengalaman saya wawancara, interviewer itu ngulik banget potensi kita itu seperti apa. So, selamat mencari apa-apa yang bisa 'dijual' dari diri teman-teman ya!
  5. Jangan lupa bilang terimakasih dan ucapkan salam setelah selesai. Kalau perlu jabat tangan.Oh iya, durasi wawancara 1 rata-rata 1 jam kurang lebih. Ada skor/nilai hasil wawancaranya, tapi lagi-lagi ga dikasih tau sama LPDP, kecuali kalian nanya lewat call center nanti setelah pengumuman kelulusan.

Oke, langsung lanjut aja ke wawancara 2 biar nggak terlalu panjang tulisan ini.
Wawancara 2 adalah tahap dimana teman-teman akan menghadapi seorang interviewer yang pertanyaannya adalah seputar wawasan kebangsaan. Pancasila, Undang-undang, ideologi dan kawan-kawannya. Tips untuk yang ini, prepare dulu, belajar dulu, terus usahakan jangan nervous. Karena bisa jadi kita disuruh nyebutin Pancasila. Gampang? eits jangan salah, ada temen saya yang saking nervous-nya suruh nyebutin sila ke-3 aja bener-bener gabisa, Lupa! Wawancara 2 ini kurang lebih selesai dalam waktu 30 menit aja gaes. Rekomendasi dari intervewer di wawancara ini akan menjadi bagian yang menentukan lolos tidaknya di beasiswa ini.
Over all, perasaan sebelum wawancara itu yang pasti nervous banget. Jujur kemaren udah takut duluan akunya. Karena sebelum wawancara udah beberapa kali ikut simulasi wawancara via online dan itu pertanyaannya susah-susah banget. Tapi bagus kok, kitanya jadi lebih siap. Ketika wawancara Alhamdulillah nggak nervous, gak sempet haha. Setelah wawancara perasaan ku lega malah. Karena selama wawancara interviewer nya baik banget, friendly, dan bahkan aku dikasih saran-saran dan dibuka matanya (emang kayaknya aku merem selama ini-_-). Engga, jadi ada beberapa hal dihidupku yang tak kusadari selama ini dan itu disadarkanlah oleh interviewer terutama oleh Ibu psikolognya. Terimakasih banyak Bu. Waktu itu kelar wawancara udah ngga mikir gimana hasilnya nanti. Diterima Alhamdulillah, kalau engga ya nggak papa, setidaknya aku dapet sesuatu di wawancara tadi.
Buat teman-teman yang akan menghadapi seleksi substansi ini, wajar kalau kalian merasa takut, deg-degan dan sebagainya. Tapi tenang, nggak semenakutkan yang dibayangkan kok! Trust me!

Oke,  kira-kira begitu ya ceritanya. Abis seleksi substansi kelar, silahkan lanjutkan hidup lagi sambil deg-deg-an nunggu pengumuman. Dan bagaimana kabarku? Alhamdulillah diizinkan lolos, naik satu step menuju calon awardee. Nanti setelah PK baru deh bisa disebut Awardee LPDP.

Akhirnya, untuk teman-teman yang sedang atau akan mengikuti seleksi beasiswa LPDP atau yang baru ada niat untuk mendaftar, semangat ya! disetiap tahapan do your best, berdoa, minta restu orang tua, lalu selebihnya biarkan Allah yang urus. Semoga cita-cita teman-teman semua bisa segera tercapai.

Salam hangat dari aku disini.
Ada yang mau ditanyakan? Boleh monggo...

warnakata

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar