Don't Save Your Hurts!

by 06.36 0 komentar
Tulisan ini akan saya awali dengan sebuah kisah yang disampaikan seorang ustadz di pengajian kemarin.
Sebuah kisah nyata,

Ada sepasang suami isteri yang mendatangi sang ustadz. Mereka menceritakan kerisaauannya perihal keturunan yang tak kunjung diberi dalam usia pernikahan yang telah menginjak 7 tahun. Keduanya telah berikhtiar kesana kemari. Dokter mengatakan bahwa kondisi keduanya wajar, dan baik-baik saja. Sang ustadz pun menanyakan kira-kira apa hal buruk yang pernah dilakukannya dimasa lalu. Lalu laki-laki ini mengungkapkan bahwa dahulu, semasa ia duduk di bangku SMA, ia berada dalam masa-masa jahiliyah. Bukan berarti zaman jahiliyah kayak di sejarah nabi dan rasul lho ya... tapi mungkin mirip  semacam itu.
Semasa SMA, ia adalah seorang pemuda yang suka pacaran. Dan suatu saat, ia berjanji kepada pacarnya akan menikah dengannya setelah kuliah. Namun kenyataannya kini, ia tidak menikah dengan pacar sewaktu SMA nya itu. Semasa kuliah ia mulai sadar dan menemukan cahaya sehingga dapat keluar dari masa-masa jahiliyahnya itu. Ia berubah menjadi seorang yang shalih, dan mendapat isteri yang sshalihah pula. Sementara di tempat lain, mantar pacar sang laki-laki ini ternyata masih menyimpan sakit hati karena ia tak mendapatkan apa yang dijanjikan.
Kemudian sang ustadz memberikan nasehat agar laki-laki itu meminta maaf pada mantan pacarnya. Sekali dua kali minta maaf, tapi belum juga dimaafkan. Pasangan suami isteri itupun mengulang untuk ketigakalinya dan akhirnya dimaafkanlah oleh sang mantan pacarnya itu.
Tak beberapa lama setelah itu, pasangan inipun dikaruniai momongan.

See... betapa keburukan yang terlihat sepele sekalipun, akan berdampak pada kehidupan kita guys. Itu pasti. Maka ayok deh pikir-pikir seribu kali kalo perlu, saat niat buruk muncul. Namun jika memang keburukan sudah terlanjur terjadi, terlanjur dilakukan, maka segeralah, iringi dengan perbuatan baik. Karena kebaikan akan menghapus keburukan. Apa iya? Iya lah.. ada hadisnya nih...


عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.[رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح]

Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”.
[HR. Tirmidzi, ia telah berkata: Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih]


Salah satu keburukan yang sangat berbahaya dan harus mati-matian dihindari adalah dengki. Dengki adalah suatu penyakit hati, ingin memiliki apa yang orang lain miliki dengan diiringi keinginan untuk menghilangkan kenikmatan itu darinya. Betapa sering baik sengaja maupun tidak sengaja kita memiliki perasaan itu. Iyaa kannn?? hayo ngaku? :D

Alkisah, disuatu negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang dekat sekali dengan seorang yang shalih. Begitu dekatnya persahabatan mereka hingga sang menteri pun dengki dengan orang shalih tersebut. Sang menteri tak habis pikir, bagaimana mungkin ia kalah dekat dengan raja dibandigkan orang biasa itu.
Lalu muncullah niatan-niatan buruk dihati menteri. Ia mendatangi raja dan berkata bahwa seorang saleh itu selalu membicarakan keburukan raja diluar istana. Orang saleh itu menganggap raja adalah orang yang busuk perilakunya. Tentu saja raja tak percaya begitu saja hingga sang menteri bersedia memmbuktikannya.
Disusunlah strategi, sang menteri menjamu orang saleh itu dengan makanan yang semuanya mengandung bawang. Orang saleh itu menikmatinya dengan lahap karena ia memang suka sekali dengan bawang. Kemudian raja memanggil orang saleh itu menghadap. Orang saleh ini pun menghadap raja dan berbincang dengannya sembari menutup mulut beserta hidungnya. Sang raja tersinggung dan yakinlah dia bahwa apa yang dikatakan menteri itu benar.
Ia lalu memberikan surat pada orang saleh itu, supaya diberikan kepada seseorang yang sebenarnya algojo istana.
 "Bawalah surat ini pada pembantuku, dan terima apa yang akan diberkannya. itu penghargaan bagimu atas kebaikanmu selama ini" kira-kira begitu kata raja.
Seorang yang saleh ini kemudian pamit dan ketika ia sampai didepan gerbang istana sang menteri menghadangnya. Menteri itu meminta surat yang ia bawa setelah diceritakannya perihal surat itu. Karena  seorang yang soleh itu memang tidak suka diberi penghargaan, maka diserahkannya surat itu pada sang menteri.
Hingga akhirnya sampailah surat itu pada algojo istana oleh tangan sang menteri. Maka sang menteri lah yang kemudian dipenggal sesuai dengan isi surat itu.

Nah lho.. malah kena sendiri kan. Senjata makan tuan itu namanya. Jadi mari berusaha sekuat mungkin untuk men-delete penyakit-penyakit yang mampir di hati kita ya...
Mari lakukan hal positif, maka yang positif pula yang menghampiri. Begitu sebaliknya.

Saya tutup kisah ini dengan Firman Allah swt di QS. Al Fussilat ayat 46 ini ya..
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa menngerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri. Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiyaya hamba-hamba Nya."

Terimakasih.. ^^



warnakata

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar